Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Yang Tersurat dari Prasasti Harinjing

Yang Tersurat dari Prasasti Hari ñ ji ŋ Bagian Depan ( Recto ) ❶ swasti śakawarṣātīta 706 (=702) caitra; ❷ māsa tith ī   ĕ ka daśī śuklapakṣa wāra ha. wa. so. ta tkā- ; ❸ la bhagawanta b ā r ī (=dharī) i culaŋgi sumak ṣ yakan s ī m ā nira n mula ḍ awu-; ❹ han gawai nira kali i hariñji ŋ hana ta l ĕ ma ḥ ḍ apu bhi saŋ apati ḥ a; ❺ tuha kamwah deni kali hineyan l ĕ ma ḥ satamwah de bhagawanta b ā r ī (=dharī) (Atmodjo, 1985:49-52) Lafal di atas disadur dari uraian Prasasti Hari ñ jiŋ A (726 Śaka /804 Masehi) yang menjadi dasar penetapan harijadi Kabupaten Kediri hingga saat ini. Pandangan di atas disampaikan Drs. MM. Soekarto Karto Atmodjo (1985), seorang epigraf dari Universitas Gajah Mada dalam artikel “Sekitar Masalah Sejarah Kadiri Kuna”, yang diterbitkan Lembaga Javanologi dan Universitas Kadiri. Apakah Prasasti Harinjing itu? Kita perlu tahu dulu, apa itu prasasti? Kata “prasasti” berasal dari bahasa Sansekerta, praśāst i yang arti halfiahnya bermakna “puji-pujian”, dan