Langsung ke konten utama

Postingan

PAJAK ANJING DI HINDIA BELANDA

PAJAK ANJING DI WILAYAH KARESIDENAN KEDIRI 1906,  ASU TENAN... KATA WARGANYA Tanpa sengaja saya membaca STAATSBLAD Van Netherland-Indie yang menyebutkan tentang pengenaan pajak untuk hewan anjing.  Baru seumur jagung punya pemerintahan daerah yang independen tersendiri (otonom terbatas), Gementee Kediri yang baru saja ditetapkan dengan Staatsblad nomor 148 tertanggal 1 Maret 1906 . Harus melaksanakan Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda dalam Staatsblad bernomor 373 ini yang tidak hanya diterapkan di wilayah Karesidenan Kediri saja. Tapi juga diterapkan hal yang sama untuk warga yang tinggal di wilayah  Kabupaten Preanger, Pasoeroean, Kedu, Surakarta dan Yogyakarta, yang berlaku sejak 1 September 1906. Selanjutnya juga untuk penduduk yang tinggal di wilyah Banyumas dan Madiun, yang berlaku sejak 15 September. Sedangkan untuk penduduk di Kediri bersama penduduk di Banten, Cirebon, Pekalongan, Rembang dan Besuki, baru diterapkan pada 1 Oktober 1906. Peraturan Pemerintah Hindia Bel
Postingan terbaru

Candi Gëmpoer & Proedoeng, a missing link? Bagian-2

Candi Gëmpoer & Proedoeng, a missing link? Sisa yang hilang... Yang Istimewa. Bagian-2 “In Këdiri noemen wij vooreerst een paar plaatsen ten Noord-Oosten van de hoofdstad, in de richting van Tigawangi-Soerawana. Het zijn de Tjandi Gëmpoer en de een paar K.M. meer Westelijk gelegen Tjandi Proedoeng“ Masih tentang Candi Gëmpoer & Proedoeng pada uraian Krom dalam “ Inleiding tot de Hindoe-Javaansche Kunst” , yang diterbitkan tahun 1920, disebutkan Knebel dalam catatan laporannya memberikan kesaksian bahwa : “ Knebel, die van den tempel zelf of de baksteenen niets meer vond, twee makara's en een tempelwachter. Deze laatste, een groote figuur van bijna 2 Meter, is overal met slangen omgeven (kan het ook zijn, dat Verbeek hem daarom «naga» noemt?); slangen kronkelen zich in zijn haren, vier slangen wikkelen zich om zijn hals en borst, slangen zijn als bovenarm-, pols- en enkelbanden, en natuurlijk als kastekoord gebruikt; ook de rechterhand houdt een slang vast, te

Candi Gëmpoer & Proedoeng? Bagian-1

Candi Gëmpoer & Proedoeng , a missing link? Sisa yang hilang... Bagian-1 “In Këdiri noemen wij vooreerst een paar plaatsen ten Noord-Oosten van de hoofdstad, in de richting van Tigawangi-Soerawana. Het zijn de Tjandi Gëmpoer en de een paar K.M. meer Westelijk gelegen Tjandi Proedoeng“ Demikian NJ Krom mengawali tulisannya tentang catatan mengenai Tjandi Gëmpoer & Tjandi Proedoeng (nama sesuai ejaan asli masa itu), dalam “ Inleiding tot de Hindoe-Javaansche Kunst” , yang diterbitkan tahun 1920 dan direvisi kembali tahun 1923. Menurut Nicolaas Johannes Krom berdasarkan kesaksian catatan (notulen) serta laporan peneliti-peneliti sebelumnya, pada halaman 312 (Jilid II, revisi edisi tahun 1923) di bagian bahasan “ Ongedateerde Oost-Javaansche tem pels” (= Candi di Jawa Timur Tanpa Angka Tahun) menyebutkan bahwa ” Di wilayah Kediri, pertama kali kami menyebut beberapa tempat di sebelah timur laut ibu kota, ke arah Tigawangi & Soerawana. Itu adalah Candi Gëmpoe

Footprints Suggest Early Humans May Have Walked Upright

Footprints Suggest Early Humans May Have Walked Upright (David Raichlen, University of Arizona) TUCSON, ARIZONA —  The Washington Post  reports that evolutionary anthropologist David Raichlen of the University of Arizona led a team of researchers who compared footprints made by volunteers and those left some 3.6 million years ago in Laetoli, Tanzania, by members of the genus  Australopithecus . Some of the volunteers walked normally, and some walked with bent knees and bent hips, otherwise known as BKBH. Raichlen suggests the  Australopithecus  footprints resemble those made by modern human upright walkers. “Upright, humanlike bipedal walking goes back four to five million years,” he said.  (resources: Archaeology Magazine, 23/04/2018). To read about previous research on the Laetoli footprints, go to  https://arkeoblusukan.blogspot.com/2016/06/proof-in-prints-in-1976.html

Menara Eiffel 1898 dari Tasikmalaya

Menara Eiffel 1898 dari Tasikmalaya   Sejarah pernah mencatat bahwa ada t iruan Menara Eiffel dari bambu yang pernah dibangun di Tasikmalaya, Menara Eiffel tiruan tersebut didirikann untuk menghormati penobatan Ratu Wilhelmina pada tahun 1898. Dan replika ini dirancang dan dibangun oleh A. H. van Bebber, seorang pejabat inspektur bangunan keairan. (Photo Koleksi Museum Tropen, Belanda, 1898) Pada saat itu pun dilakukan pesta rakyat dengan keramaian dan parade kesenian rakyat Tasikmalaya seperti yang tercatat pada dokumentasi koleksi Museum Tropen di Belanda. (Photo Koleksi Museum Tropen, Belanda, 1898) Acara tersebut dilaksanakan untuk turut merayakan penobatan Ratu Wilhelmina yang dikukuhkan sebagai Ratu Kerajaan Belanda dalam usian 18 tahun. penobatan itu berlangsung pada tanggal 6 September 1989 di   Nieuwe Kerk ,  Amsterdam. (Lukisan  Thérèse Schwartze, 1898) (Sumber : Photo Collectie TropenMuseum 1898; Lukisan Thérèse Schwartze)

Sepur KSM (B1503) jalur Pare-Kediri dan sekitarnya

Kereta api dari   Kediri Stoomtram-Maatschappij ( KSM)(B1503) jalur Pare-Kediri dan sekitarnya B1503 melintasi jalur Pare-Kediri, milik ex KSM: Kediri Stoomtram Mij, seri 0-4-0Tr (trem), buatan 1896, Hohenzollern, Germany, S/N 887. Rangkaian kereta api nostalgia masa kecilku yang melintas di stasiun Bendo-stasiun Gurah-simpang lima Gumul-PG Pesantren-melewati beberapa simpang dengan kereta lori tebu-RS Baptis-Pasar Pahing-Stasiun Kediri... (Catatan harian Pak Tjahjana Indra Kusuma). B1503 Staatsspoorwegen of Pare Station   All rights reserved by  dickcomber Saya hanya menambahkan lembaran jadwal (schedules) perjalanan kereta api dari Kediri Stoomtram-Maatschappij ke berbagai tujuan... Keizjemsgracst 7 2 9. Amsterdam (Nederland) (KITLV, 1900) Pokoknya sepur KSM paling pagi dimulai jam 04-an dan terakhir perjalanan jam 05-an sore, disesuaikan nomer perjalanan keretanya. Dan jangan lupa beli karcis yah... bawaan lebih dari 30 kg akan dikenakan tarip (dich

Situs Candi (Petirtaan) Kepung

Situs Candi (Petirtaan) Kepung 1. Lokasi dan Stratigrafi Situs Jatimulyo terletak di dusun Jatimulyo, desa Kepung, kabupaten Kediri yang secara geografis terletak pada koordinat  7 O 40 I 20 II LS  dan  112 O 15 I 35 II BT  dari meridian Jakarta. Jarak antara desa Kepung dengan kota Kediri sekitar 40 km, atau kurang lebih 20 km dari Pare. Situs Jatimulyo ditemukan pada tahun 1983, berupa bangunan petirtaan yang ada di halaman rumah Bapak Sukemi. Bangunan ini semuanya tertutup tufa vulkanik hasil erupsi Gunung Kelud. Menurut Bammelen (1949), Gunung Kelud dengan ketinggian 1731 m termasuk dalam Zona Solo yang terbentuk dari sederetan besar kelompok Vulkan Kuarter dengan dataran antar pegunungan dimulai dari Sundoro dan Sumbing (Jawa tengah) hingga Arjuno (Jawa Timur). Gunung Kelud merupakan gunungapi yang bercirikan lahar panas dan dingin. Morfologinya tidak teratur, terdapat pundak-pundak tajam dan lembah-lembah yang curam. Oleh karena itu erosi yang kuat mak

Suikerfabriek op Java

PABRIK-PABRIK GULA (SUIKERFABRIEKEN) DI KARESIDENAN KEDIRI, JAWA TIMUR Berdasarkan peta bertahun 1922 koleksi "Kaartenzaal Centrale Bibliotheek Kon. Inst. v. d. Troper Amsterdam". Peta Karesidenan Kediri tahun 1922 (KITLV); 22 Pabrik Gula di Kediri & sekitarnya (KITLV); Di Karesidenan Kediri pada masa pemerintahan Hindia Belanda akibat Kebijakan Cultuurstelsel Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch sejak tahun 1830 telah dibangun industri per-gula-an sebanyak 22 pabrik gula (suikerfabriek) : Title: De suikerfabriek 'Kedawong' bij Pasoeroean op Java Artist: H.Th. Hesselaar Description: Nederlands: Gezicht op het complex met de suikerfabriek 'Kedawong' bij Pasoeroean op Java. In de schaduw van de witte muren rusten enkele figuren, rechts de Nederlandse vlag in de mast. In de verte een berg. Date: 1849 Medium: oil on panel Dimensions: drager Height: 43 cm (16.9 in) drager Width: 54 cm (21.3 in) Current location: Rij