Langsung ke konten utama

Kabar Dari Prasasti Tentang Saluran Air (Bagian 1)

Kabar Dari Prasasti Tentang Saluran Air 

(The Dam Inscription Series - 1) 

Sudetan di Prasasti Tugu
Dari sudetan laut di Jakarta hingga suratan do’a mendapatkan kebahagiaan dari Palembang, semua ada dalam prasasti tentang saluran air.
Sebelumnya kita mengenal Prasasti Harinjing yang peristiwa di dalamnya ditetapkan menjadi harijadi Kabupaten Kediri tiap tahunnya, bertepatan dengan tanggal 25 Maret sesuai dengan bunyi pasal 1 surat keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kediri pada tanggal 22 Januari 1985 nomor 82 tahun 1985 oleh pejabat Bupati Drs. Usri Sastradiredja. Prasasti Harinjing memperingati peristiwa pembuatan tanggul kali/saluran air di Culangi oleh tokoh masyarakat masa itu bernama Bhagawanta Dharī. Prasasti ini bisa diibaratkan seperti surat keputusan Raja atau pejabat pembantu raja yang sedang dirapel, karena ada 3 peristiwa berbeda waktu yang digabung dalam satu batu prasasti. Mungkin itu lazim dilakukan di jamannya oleh raja maupun pembantunya. prasasti ini ditemukan di Perkebunan Sukabumi, wilayah Kepung, Kediri. Beraksara dan berbahasa Jawa Kuna. Dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional di Jakarta, dengan nomor inventaris D 173.

Sejarah Indonesia yang bercerita tentang bendungan atau saluran air yang sampai ke kita, telah dimulai sejak abad IV Masehi dan tertulis pada Prasasti Tugu. Ditemukan di Jakarta, prasasti ini ditulis dalam bentuk puisi anustubh yang dipahatkan pada sebuah batu andesit bulat panjang secara melingkar, berbahasa Sansekerta dan berhuruf Pallawa. Ditemukan di kampung Batutumbuh, Desa Tugu, Jakarta Utara. Berukuran diameter 80 cm, tinggi 137 cm. Dan sekarang menghuni Museum Nasional, dengan nomor inventaris D 124.

Prasasti ini menyebutkan tentang upacara selamatan oleh kaum brahmana disertai dengan penghadiahan seribu ekor sapi untuk peringatan penggalian saluran air ke laut. Uraian lengkapnya berikut:
purā-rājādhirājena gurunā pinabāhunā;
khātā khyātām purīm prapya candrabhāgārṇṇavam yayan;
pravarddhamāna-dvāviṅśad vatsare śrīguaujasā;
narendradhvajabhūtena śrīmata pūrṇṇavarmmaā;
prārabhya phālgue māse khātā kṛṣṇātamī-tithau;
caitraśukla-trayodaśyām dinais siddhaikavi śakai;
āyāta asahasrena dhanusā[m] sa-śatena ca dvāviṇśena
nadī ramyā gomatī nirmalodakā;
pitāmahasya rājaser vvidārya śibirāvanim;
brāhmaair ggo-sahasreā prayati ktadakio //
Prasasti Tugu (Dok. Museum Nasional, Jakarta)
Terjemahannya kurang lebih demikian, “dulu kali (yang bernama) Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan mempunyai lengan kencang dan kuat, (yakni raja Pūrṇṇavarmmaṇ) untuk mengalirkannya ke laut, setelah (kali ini) sampai di istana raja yang termashur; di dalam tahun kedua puluh dua tahta yang mulia raja Purnavarmman yang berkilau karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji segala raja, (maka) beliau menitahkan pula menggali sungai yang permai dan berair jernih, Gomati namanya; setelah sungai itu mengalir di tengah-tengah kediaman yang mulia sang pendeta nenekda raja (Sang Pūrṇṇavarmmaṇ); pekerjaan ini dimulai pada hari baik, 8 paro-gelap bulan Phālguṇa dan diselesaikan tanggal 13 paro-terang bulan Caitra, jadi hanya 21 hari saja, dan galian itu panjangnya 6.122 tumbak; selamatan baginya dilakukan para brahmana disertai 1.000 ekor sapi yang dihadiahkan”.

Dan tidak salah apabila hari ini Gubernur Jakarta Ahok dan pejabat sebelumnya sering mendengar keluhan warga kota karena banjir dan melakukan normalisasi sungai-sungai yang ada di Jakarta. Karena peristiwa ini telah jauh terjadi pada awal abad V masehi, dengan pembuatan sudetan kali menuju laut oleh raja Pūrṇṇavarmmaṇ yang memerintah di Tārumā, sepanjang +23 kilometer, apabila satuan tumbak/tombak di Jawa Barat dipakai untuk menghitung panjang tanah 3,75 meter. Menurut Berita China dari dinasti Suoi mengatakan bahwa pada tahun 528 dan 535 masehi, datang utusan dari To-lo-mo yang terletak di sebelah selatan, dan lafal ini identik dengan lafal Tārumā pada semua prasasti dari raja Pūrṇṇavarmmaṇ yang tidak berangka tahun tersebut. Dan kali (yang bernama) Candrabhaga itu secara toponimi selaras dengan kata Bekasi. Kemungkinan saluran air yang digali atas perintah raja (Sang Pūrṇṇavarmmaṇ) berhubungan dengan Kali Bekasi sekarang.
Peta Sungai-Sungai di sekitar Jakarta (Dok. Pribadi, Edited KITLV Map, Leiden)

Do’a dari kebun di Palembang
Di sisi lain sebuah temuan prasasti batu di pedalaman Palembang, tepatnya di kaki bukit Siguntang, oleh residen Louis Constant Westenenk tahun 1920. Prasasti ini ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuna. Dipahat pada batu andesit yang datar berukuran tinggi 50 cm, lebar 80 cm, dan sekarang menjadi koleksi Museum Nasional dengan nomor inventaris D 145.
Disebutkan bahwa pada tanggal 2 paro terang, bulan Caitra (Maret) 606 Śaka Punta Hiya Śrī Jayanāśa mendirikan kebun Śrīketra. Didalamnya disebutkan:
(3)…punarapi ya parlak wukan (4)dṅan tawad talāga sawañakña yaŋ wuatku sucarita parāwis prayojanākaḥ puṇyaña sawwa satwa sacarācara waropāyāña tmu (5)sukha.
Terjemahannya (3)… dan semoga juga taman-taman lainnya dengan bendungan-bendungan (4) dan kolam-kolamnya, dan semua amal kebaikan yang saya berikan dapat dipergunakan semua makluk, yang dapat pindah tempat dan yang tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan (5) kebahagiaan. 

Baginda Punta Hiya Śrī Jayanāśa membangun kebun  Śrīketra dengan bermacam jenis-jenis tanaman dengan ucapan doa dan harapan menunjukkan sifat agama Buddha Mahayana, bertujuan untuk kesejahteraan semua makhluk. Hal ini adalah praihānā raja tersebut (ini praihānāṇa Punta Hiya).
Prasasti Talang Tuo (Dok. Museum Nasional, Jakarta)

Apa itu praihānā?

Menurut Kitab Sang Hyang Kamahananikan, praihānā diartikan sebagai hasrat, cita-cita, do’a dan tekad teguh untuk mewujudkan kemauan melalui serangkaian kembali tanpa akhir (samsara). Artinya raja lebih religius dalam uraian yang terdapat dalam Prasasti Talang Tuo ini. Sesuatu yang tidak biasa ada dalam suratan prasasti ini (Bersambung).

Komentar

Anonim mengatakan…
1xbet | Vegas Casino
1XBet offers casino games to more than 250 casino 더킹카지노 operators 1xbet across bet365 all over the world. The 1Xbet online casino is an innovative online gambling platform