Arkeolog Temukan Korban Pembantaian 6.000 Tahun Lalu di Perancis Timur
PARIS, KOMPAS.com - Para arkeolog, Selasa (7/6/2016), mengatakan, mereka telah menemukan sisa-sisa pembantaian yang telah berlangsung 6.000 tahun lalu di Alsace, Perancis timur.
Arkeolog Perancis mengatakan, pembantaian itu
kemungkinan dilakukan dalam sebuah ritual oleh para prajurit yang sedang marah
seperti dilaporkan Agence France-Presse.
Kerangka
manusia korban pembantaian 6.000 tahun lalu ditemukan
di Perancis timur, Selasa, AFP (7/6/2016).
|
Di situs yang berada luar
Strasbourg, ditemukan 10 jasad orang di salah satu dari 300 "silo"
kuno digunakan untuk menyimpan biji-bijian dan makanan lainnya.
Penemuan itu diungkapkan oleh
tim arkeolog dari Institut Nasional Perancis untuk Preventive Archaeological
Research (Inrap) kepada wartawan.
Kelompok dari zaman Neolitik
tampaknya telah meninggal akibat kekerasan, dengan beberapa luka-luka di kaki,
tangan, dan tengkorak.
Dari posisi letak mayat-mayat
yang ditumpuk di atas satu sama lain memperlihatkan bahwa mereka telah dibunuh
serempak dan dibuang di silo.
“Mereka dieksekusi dengan
sangat brutal dan menerima pukulan keras, hampir pasti itu dari kapak batu,”
kata Philippe Lefranc, spesialis dari Inrap.
Ditilik dari usia, terdapat
lima kerangka orang dewasa dan satu remaja.
Kerangka lima orang dewasa dan
satu remaja yang ditemukan. Juga ditemukan empat senjata dari individu yang
berbeda-beda.
Senjata-senjata itu
kemungkinan besar "trofi perang" seperti yang ditemukan di situs
pemakaman terdekat di Bergheim pada 2012, kata Lefranc.
Sumber: Kompas.com, 07/06/2016.
Komentar